Rabu, 24 September 2014

Dosen Galak Siapa Takut?



Seringkali kita merasa sebal pada dosen atau guru kita yang galak. Dalam hati menggerutu”Ini dosen kejamnya…” tidak berperasaan, dan sebagainya. Tapi, teman-teman tahu tidak kalau ada banyak hikmah yang dapat kita ambil dari masuknya kita di kelas dosen kita yang galak ini? Sebenarnya jika kita tarik, kegalakan dan kedisiplinan dosen kita itu berkorelasi lurus dengan keberkahan ilmu kita. Terutama jika dikaitkan dengan adab menuntut ilmu dalam agama Islam, agama yang saya yakini.1. Dosen galak bikin diam. Seringkali ketakutan kita terhadap dosen menjadikan kita diam dan tenang di kelas. Tidak gaduh. Hal ini membantu penyerapan ilmu ke otak kita. Membuat kita lebih perhatian (walau terpaksa) terhadap ilmu yang disampaikan.2. Dosen galak bikin melek. Ini bagus doong.. Jadinya kita lebih fokus dan lebih berusaha menahan kantuk. Terutama ini saya refleksikan pada diri saya sendiri sih.. Karena bikin melek harusnya kita berterima kasih dong sam dosen kita tersayang ini. Coba teman-teman bandingakn antara mendengar materi kuliah dengan sepenuhnya terjaga alias melek dengan mendengar materi sambal mengantuk, apalagi tidur. Tentu yang melek lebih banyak dapat manfaat ilmunya daripada yang ngantuk kan.. J3. Dosen galak ga bisa nyambi. Teman.. menghargai ilmu itu salah satunya adalah fokus, tidak membaginya dengan melakukan hal lain. Biar ilmunya berkah. Terkadang, kita merasa lebih bisa mendengarkan sambal bermain gadjet, tapi juga kita perlu melihat efek keberkahannya teman-teman.. mari kita bayangakan ketika kita berdiri di depan kelas. Ketika depan, tentu kita bisa melihat apa-apa yang dilakukan orang-orang yang duduk dihadapan kita kan.. bisa jadi dosen kita yang tidak galak memang sengaja tidak ingin menegur kita meski sbenarnya beliau tersinggung karena merasa tidak diperhatikan. Nah.. kita perlu berhati-hati nih. Kalau dosen kita sakit hati, bisa-bisa ilmu kita tidak berkah meski kita pinternya ampun-ampunan.4. Dosen galak telat ga boleh masuk. Ini mengajarkan kita arti disiplin. Coba kita dating lebih awal, tidak terburu-buru. Kita bisa memilih tempat duduk sesuak kita. Menyiapakn buku, pikiran dan hati kita sehingga benar-benar siap menerima materi pelajaran. Menurut penelitian, kondisi hati yang tenang akan mampu membantu penyerapan ilmu yang akan masuk ke otak kita.Teman.. salah satu adab menuntut ilmu adalah rendah hati. Bahasa kerennya “tawadhu” gitu. Merasa kita ini tidak ada apa-apanya, merasa kita masih bodoh, mengekang egoisme kita, sehingga ilmu dapat masuk dengan mudah. Kita tidak bisa mengisi gelas yang penuh kan? Untuk mengisi gelas tersebut dengan air yang baru, kita perlu mengosongkan gelas tersebut. Begitu juga dengan ilmu. Jika kita merasa cukup pintar misalnya, kita justru akan sulit menerima masukan ilmu.Dosen kita yang galak mungkin seringkali membuat kita sebal dan jengkel, apalagi jika kita pernah dipermalukan. Kita juga perlu  memahami bahwa maksud dari dosen kita sengaja diniatkan atau tidak diniatkan membantu kita lebih siap menerima ilmu dan membantu penyerapannya.Selalu SEMANGAAATT!!!Inspired by dosenku yang galak (P.W)