Sabtu, 03 Januari 2015

Ih.. kamu nyebelin!!!




Mengapa ada orang yang dianggap menyebalkan bagi orang lainnya? Misalnya kita menganggap teman kita meyebalkan. Jawabannya mungkin karena orang lain tidak bersikap sesuai yang kita inginkan. Yaelah.. memangnya kenapa semua orang harus bersikap sesuai kehendak kita? Come on guys.. setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Masing-masing orang memiliki karakter yang unik. Belum lagi perbedaan budaya seperti suku, keturunan, tempat tinggal, teman pergaulan, model pendidikan orangtua, faktor ekonomi bahkan. Semua itu menyebabkan karakter masing-masing orang berbeda. Kalau kita menginginkan semua orang bersikap seperti kita, atau setidaknya yang menurut kita baik deh. It is impossible. Kita juga tidak bisa bersikap seperti yang orang lain inginkan kan.. coba dipikir terbalik! Sudah baikkah kita di mata teman kita? That is abaout akhlak dan keikhlasan. Kita ikhlas tidak menerima kelebihan dan kekurangan teman kita? Kalau kita belum ikhlas, cobalah berkaca.. emangnya kita sudah jadi manusia paling sempurna gitu? Heeey.. kita harus ingat satu-satunya yang paling sempurna dan Maha segalanya di seluruh ala mini hanya Allah, Tuhan seru sekalian alam. Jadi ceramah nih..

Poinnya adalah bagaiman kita bisa bersikap baik terhadap semua orang di sekeliling kita, sehingga seberapa berbedanya kita, kita masih dapat diterima oleh orang lainnya. Kurangi rasa ego, emosional. Sensitive katanya.. nah elu. Elu kalau ngomong sudah dipikir belum? Sudah mikirin perasaan orang lain belum. Mau orang lain memahami perasaan kita. Okey. Perasaan itu adalah hal yang abstrak saudara-saudara. Jangankan orang lain, kita sendiri aja, seringkali nggak ngerti isi perasan kita. Inget nggak waktu kita curhat ke orang lain tentang sesuatu yang berhubungan dengan perasaan, trus curhat ke teman kita. Giliran dikasih tahu malah bilang,”tapi aku nggak tahu ini perasaan apa yang menggebu-gebu di dadaku?” preketek.. 

Jadi saudara jangan mengasihani diri sendiri ketika kita merasa orang lain menyebalkan buat kita. Bisa jadi mereka biasa aja. Kitanya aja yang menganggap itu menyebalkan. Bisa jadi juga orang lain menyebalkan ke kta karena kita jangan-jangan juga menyebalkan buat orang tersebut.. astaghfirullah.. istighfar… yang banyak.

Dalam berteman ada kalanya kita mengalami kecocokan samape semua-mua sama, semuanya dilakukan bareng, kalau tidak bareng rasanya nggak enak. Di waktu yang lain kita menganggap teman kita menyebalkan. Kok aneh. Sebenarnya tidak aneh. Kita harus menyadari sejak awal kalau kita berbeda dengan teman kita yang lain. Dan sangat sering tidak bisa disatukan. Untuk itu menurutku kita cuma harus salaing meredam emosi masing-masing. Terutama emosi kita sendiri. Daaan.. bagaimana kita mangatur ketidakcocokan menjadi sebuah perbedaan yang menyenangkan sehingga salaing melengkapi satu sama lain. Saya pernah baca di sebuah hadis.. ciiee.. hadis.. (kebetulan lagi dibisiki jiwa-jiwa suci), “bahwasannya Rasulullah sholallohu alihi wasallam bersabda,’perbedaan diantara umatku adalah rahmat’ . hal ini memang benar terjadi kalau kita mampu berdamai dengan perbedaan. Lhah kalau sedikit-sedikit cekcok, sedikit-sedikit marahan, beda pendapat lalu berantem, mudah tersinggung.. gimana mau jadi rahmat kalau begini caranya?
Think again.

Hati yang Menjerit



Seringkali seseorang merasa dunianya sempit sehingga ia ingin menjerit. Menjerit sekuat tenaga. Kritik dan saran yang membangun itu boleh saja. Bahkan justru harus dilakukan sebagai evaluasi. Namun ada banyak orang yang tidak tahan kritik sehingga ia down dan depresi. Apalagi jika ini berkaitan dengan karakater yang melekat pada dirinya. Karakater seseorang ada yang bisa diubah dan ada yang tidak bisa diubah. Berkaitan dengan cara bersikap lebihnya.Semua berkenaan dengan proses belajar dan penyesuaian diri. Seringkali diluar, orang tidak memahaminya. Mereka hanya menginginkan sosok dihadapan mereka adalah sosok yang ideal. Ramah, baik, perhatian, profesial, apa yang menguntungkan di mata orang lain tentunya. Padahal jika berkaitan dengan akhlak pada dasarnya semua orang baik dan menginginkan kebaikan. Masalah sikap karena latar budaya dan pendidikan berbeda yang menjadikan penerimaan masing-masing orang berbeda. Ini menjadi repot ketika ada sebuah forum bertajuk muhasabah dimana setiap orang menuliskan kelebihan dan kekurangan saudara mereka.
Di sebuah kertas yang bernama, masing-masing orang menuliskan pendapatnya terhadap nama tersebut. Repotnya da orang yang beranggapan bahwa karakter orang tersebut menarik, namun ada pula yang mengatakan ia menyebalkan. Sayangnya, banyak orang yang lebih tertusuk dengan kalimat kritikan bahkan cacian daripada pujian. Meski pada kenyataannya dari dua puluh orang misalanya ada 18 orang yang mengatakan ia menyenangkan dan 2 lainnya mengatakan ia menyebalkan. Seringkali ia lebih tertusuk dengan pernyataan yang 2 orang ini. Ini bisa jadi mampu membaurkan 18 pendapat yang lainnya. Tergantung seberapa kuat mental seseorang menghadapinya.
Sebaliknya, seringkali seseorang tidak sadar tentang apa yang dikatakan atau dituliskan untuk temannya. Bagaikan kata peribahasa, “Gajah di pelupuk mata tak tampak, kuman di seberang lautan tampak.” Sangat mudah kita mengkritik orang lain, namun tidak mudah kita mengkritik diri sendiri. Tak mampu interospeksi. Banyak orang yang merasa sebal terhadap orang lain tanpa sadar bahwa dirinya juga sebenarnya menyebalkan bagi orang sekitarnya. Orang mengatakan tidak ingin merepotkan tanpa sadar bahwa sebanrnya mungkin justru dia yang tidak ingin direpotkan. Sebenarnya apa yang kita katakan dan bagaimana kita bersikap terhadap orang lain adalah cerminan diri kita. Jangan salahkan orang lain kalau kita diperlakukan semena-mena, bisa jadi kita juga sebelumnya banyak bersikap sewenang-wenang terhadap orang lain. Jika ingin dihargai, hargai dulu orang lain. Kita tidak perlu menuntut seseorang menghargai kita kalau kita sudah dengan baik menghargai orang lain.
Mudah-mudahan ini menjadi cambuk bagi kita. Jangan sampai.. kita jadi lupa terhadap akar diri kita karena terlalu banyak berpikir tentang ucapan orang lain dan berpikir untuk mengomentari orang lain.

Terus semangaat!!! Dan tersenyum.. :)