Senin, 28 Juli 2014

Never too Old to say Love

Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Sebelumnya, karena masih suasana lebaran, saya ucapkan “Taqobbalallahu minna wa minkum” Selamat hari raya idul fitri..
Cerita ini tahun lalu pernah saya bagi dengan teman-teman saya, Geografi dan Ilmu Lingkungan 2012 pada sesi bertajuk “Pemandu Menyapa”. Kali ini saya adaptasi dari sebuah cerita oleh teman dari negeri seberang dengan beberapa perubahan. Cerita ini masih ada hubungannya dengan “Bersyukur”, tapi ini lebih merujuk pada kasih sayang. Enjoy it..!

Sebuah Ciuman Selamat Tinggal

Rapat Direksi baru saja berakhir.
Bob mulai bangkit berdiri dan menyenggol meja sehingga kopi tertumpah ke atas catatan-catatannya.
"Waduh, memalukan sekali aku ini, di usia
tua kok tambah ngaco".

Semua orang ramai tergelak tertawa, lalu sebentar kemudian, kami semua mulai menceritakan saat-saat yang paling menyakitkan di masa lalu dulu. Gilirannya kini sampai pada Frank yang duduk terdiam mendengarkan kisah lain-lainnya.

"Ayolah Frank, sekarang giliranmu. Cerita dong, apa saat yang paling tak enak bagimu dulu."

Frank tertawa, mulailah ia berkisah masa kecilnya.

"Aku besar di San Pedro. Ayahku seorang nelayan, dan ia cinta amat pada lautan. Ia punya
kapalnya sendiri, meski berat sekali mencari mata pencaharian di laut. Ia kerja keras sekali dan akan tetap tinggal di laut sampai ia menangkap cukup ikan untuk memberi makan keluarga. Bukan cuma cukup buat keluarga kami sendiri, tapi juga untuk ayah dan ibunya dan
saudara
-saudara lainnya yang masih di  rumah."

Ia menatap kami dan berkata, "Ahhh, seandainya kalian sempat bertemu ayahku. Ia sosoknya besar, orangnya kuat dari menarik jala dan memerangi lautan demi mencari ikan. Asal kau dekat saja padanya, wuih, bau dia sudah mirip kayak lautan. Ia gemar memakai mantel cuaca-buruk tuanya yang terbuat dari kanvas dan pakaian kerja dengan kain penutup dadanya. Topi penahan hujannya sering ia tarik turun menutupi alisnya. Tak perduli berapapun ibuku mencucinya, tetap akan tercium bau lautan dan amisnya ikan."
Suara Frank mulai merendah sedikit.
"Kalau cuaca buruk, ia akan antar aku ke sekolah. Ia punya mobil truk tua yang dipakainya dalam usaha perikanan ini. Truk itu bahkan lebih tua umurnya daripada ayahku. Bunyinya meraung dan berdentangan sepanjang perjalanan. Sejak beberapa blok jauhnya kau sudah bisa mendengarnya. Saat ayah bawa truk menuju sekolah, aku merasa menciut ke dalam tempat duduk, berharap semoga bisa menghilang. Hampir separuh perjalanan, ayah sering mengerem mendadak dan lalu truk tua ini akan menyemburkan suatu kepulan awan asap. Ia akan selalu berhenti di depan sekali, dan kelihatannya setiap orang akan berdiri mengelilingi dan menonton. Lalu ayah akan menyandarkan diri ke depan, dan memberiku sebuah ciuman besar pada pipiku
dan memujiku sebagai anak yang baik. Aku merasa agak malu, begitu risih. Maklumlah, aku sebagai anak umur dua-belas, dan ayahku menyandarkan diri ke depan dan menciumi aku selamat tinggal!"

Ia berhenti sejenak lalu meneruskan, "Aku ingat hari ketika kuputuskan aku sebenarnya terlalu tua untuk suatu kecupan selamat tinggal.
Waktu kami sampai ke sekolah dan berhenti, seperti biasanya ayah sudah tersenyum lebar. Ia mulai memiringkan badannya ke arahku, tetapi
 aku mengangkat tangan dan berkata, "Jangan, ayah". Itu pertama kali aku berkata begitu padanya, dan wajah ayah tampaknya begitu terheran.

Aku bilang, "Ayah, aku sudah terlalu tua untuk ciuman selamat tinggal. Sebetulnya sudah terlalu tua bagi segala macam kecupan". Ayahku
memandangiku untuk saat yang lama sekali, dan matanya mulai basah. Belum pernah kulihat dia menangis sebelumnya. Ia memutar kepalanya, pandangannya menerawang menembus kaca depan.
"Kau benar", katanya.
"Kau sudah jadi pemuda besar......seorang pria. Aku tak akan menciumimu lagi".

Wajah Frank berubah jadi aneh, dan air mata mulai memenuhi kedua matanya, ketika ia melanjutkan kisahnya.

"Tidak lama setelah itu, ayah pergi melaut dan tidak pernah kembali lagi. Itu terjadi pada suatu hari, ketika sebagian besar armada kapal nelayan merapat di pelabuhan, tapi kapal ayah tidak.
Ia punya keluarga besar yang harus diberi makan.
Kapalnya ditemukan terapung dengan jala yang separuh terangkat dan separuhnya lagi masih ada di laut. Pastilah ayah tertimpa badai dan ia mencoba menyelamatkan jala dan semua pengapung-pengapungnya."

Aku mengawasi Frank dan melihat air mata mengalir menuruni pipinya. Frank menyambung lagi,

"Kawan-kawan, kalian tak bisa bayangkan apa yang Akan kukorbankan sekedar untuk mendapatkan lagi sebuah ciuman pada pipiku.... untuk merasakan wajah tuanya yang kasar...... untuk mencium bau air laut dan samudra padanya..... untuk merasakan tangan dan lengannya merangkul leherku.
Ahh, sekiranya saja aku jadi pria dewasa saat itu. Kalau aku seorang pria dewasa, aku pastilah tidak akan pernah memberi tahu ayahku bahwa aku terlalu tua "untuk sebuah ciuman selamat
tinggal."

By: Thomas Charles Clary

Semoga kita tidak menjadi terlalu tua untuk menunjukkan cinta kasih
kita.
Hikmah yang bisa kita ambil dari cerita tersebut adalah..


1.      Saudara-saudaraku, kita memang sudah besar, seorang mahasiswa. Tapi harus selalu kita ingat, tidak seorang anak pun lahir ke dunia tanpa orangtuanya, tanpa kasih sayang mereka. Jangan pernah menolak kasih sayang mereka, karena itu bisa melukai perasaan mereka. Bersyukur dengan apa yang kita miliki, berusahalah membahagiakan kedua orangtua kita dengan berguna bagi masyarakat luas.
2.      Harus selalu kita ingat bahwa keluarga selalu menerima kita apa adanya, saling menghargai dan saling membantu, serta tidak  menertawakan kekurangan kita. Keluarga bukan hanya orang yang memiliki hubungan darah dengan kita. Tapi juga kita, keluarga Geografi Lingkungan. Saudara-saudara seperjuangan, saling membantu dalam susah dan senang. (Ssst.. termasuh mengerjakan laporan praktikum hehe..)
Hikmah lainnya, silakan disebutkan sendiri ya teman-teman..

AKU TAK SELALU MENDAPATKAN APA YANG KUSUKAI,
OLEH KARENA ITU AKU SELALU MENYUKAI APAPUN YANG AKU DAPATKAN
JAYALAH SELALU GEOGRAFI
JAYALAH SELALU UNIVERSITAS GADJAH MADA

JAYALAH SELALU INDONESIAKU



Hujan di 1 Syawal, Kamar Orangtuaku

Minggu, 27 Juli 2014

How to be wonderful women student of Geography


Sore yang cerah di kampung halamanku, Desa Sengon, Jombang.


Sore ini tiba-tiba saja punya hasrat untuk menuliskan ini setelah sekian lama menunda. Well, sebenarnya ini permintaan teman saya yang (katanya) peduli dengan adik-adik mahasiswa baru Geografi J. Okey, berbicara tentang mahasiswa Geografi. Sebenarnya apa sih yang unik dari mahasiswa geografi itu sendiri? Kata bapak-ibu dosen yaa.. mahasiswa Geografi itu cara berpikirnya spasial atau menyeluruh gitu. Gimana ya model berpikir spasial itu? Nanti dah.. dijelaskan di kuliah. Panjang kalau dijelaskan di blog ini J. Well, spesifik ke “mahasiswi” atau mahasiswa jenis kelamin perempuan di Geografi. Sebelum kita berbicara tentang karakter mahasiswi Geografi, kita bicara tentang sejarah terlebih dahulu. Ceritanya, dulu Geografi sama seperti teknik, yakni didominasi oleh laki-laki. Jumlah mahasiswi sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah mahasiswa. Hanya 5 tahun terakhir, populasi perempuan di Geografi meningkat lebih dari 50% dari seluruh jumlah mahasiswa keseluruhan. Di tahun angkatan saya saja (2012), populasi perempuan mencapai 68%. Dua banding satu dibandingkan populasi laki-laki. Nah, ceritanya nih para dosen khawatir “waah.. bisa tidak yaa mahasiswi-mahasiswi ini bertahan dengan konsekuensi kualitas Geografi sendiri tidak menurun?” Makanya ada karakter khusus yang harus dimiliki mahasiswi Geografi itu sendiri.

Pertama, mahasiswi Geografi itu harus tangguh, tidak boleh manja. For your information, Geografi itu banyak kegiatan lapangannya, baik praktikum lapangan maupun kuliah kerja lapangan. Belum lagi ditambah survey, pengukuran, dan lainnya. Lha kalau kita manja, aleman, suka menggantungkan diri ke orang lain, waah.. harus diubah tuh. Tidak selamanya kita kerja bareng sama laki-laki. Tidak jarang alat yang harus kita bawa berukuran besar dan berat. Belum lagi bentuk medannya. Iya kalau medannya itu enak dan datar. Kalau tidak? Yaah.. seperti yang saya tulis kalau geografi itu cara berpikir dan cara kerjanya spasial, menyeluruh. Medan yang akan kita lalui juga dari yang datar, terjal, sampai curam banget.

Kedua, mahasiswi Geografi itu harus kuat, tidak boleh gampang sakit. Geografi itu banyak praktikumnya. Kalau kita absen kuliah, kalau tidak banyak absennya (ada minimal jumlah presensi cuy..) paling konsekuensi tidak dapat materi, tapi kalau tidak datang praktikum.. sudah kelinggalan, harus inhal, bayar pula inhalnya. Bayarnya tidak murah di Geografi. Sekali inhal bayarnya 50.000 rupiah. Tinggal dikalikan saja berapa kali kita tidak masuk. Karena itu, kita harus kuat dan sehat. Rajin olahraga, minimal senam ringan tiap pagi atau kalau bisa jogging satu minggu dua kali. Ini juga menjaga porsi tubuh kita juga loh. Kebanyakan mahasiswa mengalami obesitas ringan atau bahasa halusnya berat badan bertambah dan bentuk tubuh tak indah ketika masih dalam masa kuliah. Ini juga disebabkan kurang olahraga. Satu lagi  kelebihan olahraga teratur adalah kita tidak mudah mengantuk dan tidak mudah capek ketika kuliah. Olahraga itu gratis kok, kesehatan itu sangat mahal harganya, makanya harus dijaga.

Ketiga, kemampuan berkomunikasi yang baik. Geografi itu tidak semata-mata mempelajari aspek fisik, tetapi juga mempelajari aspek manusia seperti sosial, ekonomi, dan kependudukan. Meskipun fokus kajian yang kita pilih adalah aspek fisik, kita juga butuh kemampuan komunikasi untuk mendapatkan data yang lebih lengkap. Lantas, buat yang dasarnya pendiam atau pemalu bagaimana? Jangan khawatir.. ini bisa dilatih kok. Asal kita rajin saja melatihnya. Bisa dimulai dari ikut organisasi, kepanitiaan, atau sekedar membiasakan srawung yang intens dengan tetangga kiri-kanan.

Penjelasan diatas mungkin sedikit menimbulkan kesan bahwa mahasiswi Geografi harus tomboy yaa. Ah.. tidak juga. Mahasiswi geografi itu memang harus kuat secara fisiknya. Tapi jangan dilupakan bahwa kita tetap wanita dengan segala kelembutannya. Hal ini tetap harus kita miliki. Saya sendiri juga muslimah dengan kewajiban harus menutup aurat seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Saya terbiasa memakai rok di segala kesempatan dan selalu memakai kaus kaki, karena kaki kita juga adalah aurat. Mungkin kita berfikir, ah.. ribet, yang akhirnya melonggarkan aturan agama untuk kemudahan kita. Aturan agama memang tidak menyulitkan kita, tapi bukanlah sebuah alasan bagi kita untuk mempermudah diri dengan mengurang-kurangkan aturan. Penampilan muslimah saya, dengan rok dan lainnya, tidak meyulitkan saya untuk belajar di Geografi. Saya berhasil melaui empat semester dengan banyak kegiatan lapangan tanpa kendala. Masih aman dan selamat. Bahkan saya berhasil menaklukkan puncak Lawu, Merbabu, dan Mahameru. Untuk itu, jangan kwawatir akan berubah tidak anggun alias kelaki-lakian kalau sudah kuliah di Geografi, kita tetap bisa anggun dan sukses belajar di Geografi sekaligus J.

Semua ini sedikit sharing tentang karakter mahasiwi Geografi versi saya. Belajar di Geografi itu menyenangkan. Meski sering jalan yang kita lalui tidak mudah, sering jenuh dengan banyaknya laporan dan tugas. Kita masih dapat tersenyum bahagia.

Selalu tersenyum dan Semangaaaat!!!!

Menjelang takbir berkumandang,

28-07-2014

Kamis, 24 Juli 2014

Sedikit share tentang Departeman PSDM organisasi kampus

PSDM- Subjek atau Objek?


PSDM berfungsi mengolah dan memberdayakan orang-orang sehingga dapat terjaga seluruh stafnya, mau satu frekuensi dan berkomitmen dlam kerja lembaga. PSDM harusnya tidak terpengaruh terhadap kondisi politik lembaga. Tetap enjoy dan ceria. PSDM adalah Subjek dan objek, yakni sebgai pelaku rekayasa dan yang dikenai rekayasa. Sebelum melakukan upgrading untuk lembaga lain, lakukanlah upgrading internal PSDM sendiri. Hali ini dpat diibaratkan sebuah kendi. Kendi air tidak akan mampu mengisi gelas yang kosong ketika kendidnya sendiri kosong, sehingga perlu untuk terus-menerus diisi. Slah satu cara untuk mengisinya adalah dengan silaturahmi tokoh. Misalanya Eko Prasetyo, Ibu Anies Baswedan, Cahyadi Takriawan, Fatan Fantastik, yang berpengalaman dalam bidang pendidikan dan pengembangan diri, atau tokoh lainnya.


PSDM bekerja berdasarkan arahan ketua lembaga dan berdasarkan visi-misi lembaga. Ketika ada konflik lembaga, maka PSDM sebagai fasilitatir, penengah, atau tempat curhat. PSDM memiliki beban moral juga terhadap ketua lembaganya. Ketua juga harus ter-upgrade. Jalankan terus komunikasi dengan ketua lembaga. Pemimpin juga harus dicintai rakyat.


PSDM memilik fungsi mobilitas, baik vertical maupun horizontal. Mobilitas horizontalnya adalah ke seluruh staf dan mobilitas vertikalnya adalah ke menko dank e ketua lembaga. Ketua harus dekat dengan anggotanya. Kalau tidak bisa, bantu mereka untuk dekat dengan anggotanya. PSDM juga sebagai pererat ketua dengan seluruh staf-stafnya, jadi harus solid baik internal maupun eksternal departemen. Ketika sebuah lembaga hancur, maka yang patut dipertanyakan adalah kaderisasinya.


Sejarah tidak pernah salah memikih tokohnya. Semua pasti bisa! semua pasti mampu!

Semangat berkarya J




Kajian Ramadhan 1435 H di Jogja part 2

okey.. berikut ini adalah lanjutan catatan kajian selama Ramadhan di Jogja. Mungkin ada banyak yang belum sempat tercatat di sini. Namun, sedikitnya catatan ini saya harap dapat bermanfaat bagi semuanya.

Semangat beribadah !
Semangat Beramal !
  1. Kajian Sore Masjid Mujahidin UNY

Tanggal : 12/07/2014

Isi kajian :

10 tingkatan amalan saat tilawah yang dikemukakan oleh Said Hawa.
a.       Memahami sumber firman bahwa ayat yang kit abaca bersumber dari Allah yang Esa, Tuhan seru sekalian alam.
b.      Ta’dzim, yakni menghadirkan keagungan Allah di dalamnya. Hati ketika tilawah senantiasa dalam keadaan suci.
c.       Kehadiran hati dan meninggalkan jiwa (nafsu).
d.      Tadabbur dan disunnahkan membaca dengan tartil.
e.      Tafahum.
f.        Meninggalkan semua hal yang dapat menghalangi pemahaman.
Hal-hal yang dapat mengurangi pemahaman antara lain:
·         Terlalu taqlid pada madzhab tertentu.
·         Selalu berbuat dosa, sombong, dan memperturutkan hawa nafsu.
Cara membersihkan hati
·         Dengan cara riyadhoh hati, yakni dengan dzikrullah billisan, billisan wa qolbi, dan dzikil fii qolbi.
·         Membersihkan akhlak dengan ilmu.
g.       Takhsis, yakni merasa sebuah ayat ditujukan kepada kita.
h.      Ta’atsur, yakni ikut hanyut dan terbawa sesuai ayat yang dibaca.
i.         Taroqi, yakni meningkatkan penghayatan sampai seakan ia mendengarkan langsung dari Allah.
j.        Tabarri, yakni melepaskan dirinya dari kekuatan dirinya dengan pandangan ridho atas pemberian Allah.


2. Talkshow Inspiratif “Ibu Dahsyat, Keluarga Hebat”

Judul : Kriteria Dasar Muslimah Calon Ibu Sukses.
Tanggal : 13/07/2014
Ustadzah :  Ustadzah Nunung Bintari dan ustadzah Ummi Habibah

Isi kajian :

Part 1 : Ustadzah Nunung Bintari
Kriteria calon ibu sukses
1.       Muslimah yang taat agamanya.
2.       Bertekad mengantarkan anak ke surga kerena mendidik anak sama dengan ikhtiar mengentarkan anak ke surge.
3.       Muslimah yang bermanfaat bagi masyarakatnya, bermanfaat bagi lingkungannya. Meski merantau, jangan lupakan daerah asal. Pulang dan bermanfaat bagi daerah asal atau dimanapun kita nanti berada.
4.       Aktif bermasyarakat.
Part 2 : ustadzah Ummi Habibah
Ibu tangguh adalah ibu yang kuat menanggung, melaksanakan tugas dan amanahnya. Ibu terampil adalah ibu yang berpengetahuan dan punya skill yang dipelajari dari pengalaman orang lain.
Bagaimana menjadi ibu tangguh dan terampil ?
1.       Berbaik sangka kepada Allah. Jika kita berbaik sangka kepada Allah, maka yang ada hanyalah rasa syukur dan rasa bahagia, tidak ada rasa beban.
2.       Ilmu yang luas. Ibu harus punya kemauan untuk terus belajar. Ilmu tidak didapat dari buku. Buku hanya menyajikan teori, maka belajarlah dari orang yang sudah berpengalaman. Terbukalah dengan masukan. Belajar dari siapapun.
3.       Jaga fisik dan kesehatan.


3.  .  Kajian Tarawih Masjid Kampus UGM

Ustadz : Syatori Abdurrauf.
Tanggal : 16/07/2014

Isi kajian :

Bulan Ramadan adalah bulan Qur’an yang dijelaskan dalm surah Al-Baqarah ayat 185. Hidup itu tujuannya untuk akhirat.  Bila kita ingat saat kita pulang ke rumah melalui jalan yang sering kita lewati sekalipun memerlukan petunjuk, apalagi menuju akhirat. Allah menurunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup. Al-Qur’an sudah diturunkan, namun banyak umat Rasulullah yang mengabaikan. Mengapa?
1.       Ketidaktahuan tentang Al-Qur’an dan tidak ada kinginan mempelajari Al-Qur’an.
2.       Kebencian dan kedengkian menutup cahaya Al-Qur’an terhadap orang yang mempelajarinya.

Jadikanlah Al-Qur’an sebagai idola.


4.       Kajian Tarawih Masjid Nurul Ashri

Ustadz : Zainal Fanani
Tanggal : 17/7/2014

Isi kajian :

Mengingat kembali tentang kewajiban puasa yang dijelaskan dalam firman Allah di surah Al-Baqarah 183. Bila dicermati, ayat Allah ini mengandung pola yang dapat dikorelasikan dengan tahapan meraih kesuksesan.  Pertama, Allah mengawali dengan frasa panggil “Yaa Ayyuha al ladziina aamanu”, kata ini memanggil orang-orang yang beriman. Begitu pula dengan kesuksesan, kita harus yakin dan berkomitmen bahwa kita lah yang dipangil untuk meraih keberhasilan.  Farasa kedua adalah “Qutiba alikumus Shiyaam” yang bermakna ada jalan yang tegas untuk mencapai suatu keberhasilan. Sebelum menjelaskan frasa kedua ini secara lebih lengkap, kita merujuk pada frasa ketiga “ Kamaa qutiba ‘ala al ladziina min qoblikum”, sebagaimana orang sebelum kamu, artin ya ada pola yang menunjukkan contoh atau panutan. Atau kita dapat belajar dari orang yang telah berpengalaman. Frasa keempat adalah “La ‘allakum tattaquun”, agar kamu betaqwa. Frasa ini menunjukkan bahwa ada tujuan yang jelas.
Kembali pada frasa kedua, yakni ada jalan yang tegas dan yang dimaksud pada ayat ini adalah berpuasa. Puasa memiliki lima amalan yang mendukung.
1.  Menahan diri dari yang dilarang dari subuh sampai magrib. Orang yang ingin sukses harus menahan diri. Prihatin dulu dengan mengikuti pola puasa. Ada saatnya kita nanti memperoleh keberhasilan, tetapi semua diawali dengan keprihatinan. Ada fase yang harus diikuti.
2.      Qiyamul lail. Setiap keberhasilan memerlukan energi ruhiyah yang besar agar mampu mengarungi usaha dengan baik dan agar mampu melalui hidup yang keras, serta tidak mudah putus asa.
3.    Tadarus dan tadabbur Al-Qur’an. Belajar dari petunjuk Allah. Orang yang ingin sukses harus punya etos belajar yang kuat.
4.      I’tikaf. Semangat untuk berhenti sejenak untuk muhasabah. Kita boleh bekerja keras, namun ada saat kita berhenti sejenak untuk evaluasi diri.
5.   Shodaqoh dan membayar zakat. Sukses butuh investasi besar, baik investasi diri maupun investasi kompetensi.


5.       Kajian Buka Bersama Masjid Nurul Ashri

Judul : Wonderful Family
Ustadz : Cahyadi Takariawan
Tanggal : 18/07/2014

Isi kajian :

Ketika akan menikah harus dipahami bahwa dua orang yang akan menikah memiliki banyak sekali perbedaan. Jadi, ketidakharmonisan bukanlah sebuah alasan yang relevan untuk menjadi penyebab perceraian. Penyebab perceraian adalah alasan ekonomi dan perselingkuhan. Pernikahan merupakan manajemen ketidakcocokan.
Bagaimana cara memanaj ketidakcocokan tersebut?
1.       Carilah sebanyak mungkin kecocokan antara suami dan istri.
2.       Apabila bertemu hal yang tidak cocok, carilah titik temu yang disepakati suami dan istri.
3.       Terimalah apa adanya.
Motivasi merupakan pondasi. Motivasi pernikahan ada dua, yakni motivasi ketuhanan dan motivasi kemanusiaan atau keduniaan. Motivasi ketuhanan adalah niat ikhlas karena Allah. Orientasi menikah karena Allah dan untuk mendekatkan diri pada Allah. Menikah bukan sekedar kepengenan. Kalau sekedar pengeng, jadinya tidak bertanggung jawab. Laki-laki dan permpuan itu seperti sepatu, tidak sama tapi saling melengkapi, tetapi menikah tidak sama seperti memakai sepatu, dipakai kalau sedang menginginkan, kalau sudah bosan dibuang, ganti yang lain, atau nambah sepatu lain. Jika motivasi kokoh, persoalan hidup dapat dikelola.
Motivasi kedua adalah kemanusiaan atau keduniaan. Motivasi ini menguatkan motivasi pertama. Bila ada motivasi ini, maka akan menekan egoisme pribadi. Seperti apapun proses menikah anda, itu adalah proses pembelajaran bagi anak-anak anda. Mencari calon itu mudah, yang susah adlah menyiapkan diri untuk menikah. Pernikahan melalui proses mengenal, sebuah proses yang never ending dan terus tumbuh dan berkembang selama pernikahan. Seseorang selalu tumbuh dan berkembang, begitu pula corak hubungan pernikahan pun juga berkembang.


6.       Kajian Tarawih Masjid Nurul Ashri


Ustadz : Darul Falah
Tanggal : 18/07/2014

Isi kajian :

Barokah adalah kebaikan yang bersumber dari Allah SWT yang tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik atas sesuatu yang kita miliki atau kita usahakan. Kunci untuk mendapatkan keberkahan yang tercantum dalam surah Al-A’raf 96 adalah dengan IMAN dan TAQWA serta menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup.
3 Hal yang kita dapatkan bila hidup kita barokah adalah
1.       Keberkahan keluarga. Kerukunan serta anak yang shalih dan shalihah.
2.       Barokah Rizki. Rizki yang habis karena dimakan dan lusuh karena dipakai.
3.      Barokah waktu. Waktu ibarat pedang. Waktu yang barokah adalah waktu yang digunakan untuk banyak kegiatan kebaikan, baik itu dalam berpikir maupun kegiatan secara fisik.


Rabu, 23 Juli 2014

Kajian Ramadhan 1435 H di Jogja part 1

Yogyakarta.. kota dengan sejuta kajian. Tinggal milih dah mau kajian dimana? dengan tema apa. Cuma buat orang yang cuek dan easy going sepertiku, seringkali tidak memperhatikan tema. Yaa.. kalau lagi pengen datang kajian, langsung saja datang ke salah satu masjid. Lalu ikuti kajiannya.. :) . Poinnya, entah mengaoa, kajian yang sering saya ikuti kebanyakan dengan tema parenting. yaa meski ada juga tema lainnya. berikut ini sedikit rangkuman tentang eksplorasi kajian di Jogja selama Ramadhan. Semoga bermanfaat!


1. Kajian Buka Bersama Masjid Kampus UGM
Judul : Segenggam Iman Anak Kita-Prophetik Parenting
Ustadz : Fauzil Adzim
tanggal : 29/6/2014

Isi kajian :

Bertambahnya amalan dan ibadah tidak menjamin bertambahnya IMAN. IMAN artinya percaya atau yakin pada apa yang nampak dan yang ghoib, yang telah terjadi maupun yang belum terjadi. Karena yakin, maka dapat menyatakan dengan mantap. okey, sebelum berbicara tentang IMAN anak, kita juga harus sudah beriman. Mengimani segala firman, petunjuk dari Rasul (Al-Qur'an dan As-Sunnah) adalah benar. 

Membekali anak dengan pengetahuan tidak menjamin bertambahnya IMAN anak, tetapi membekali anak dengan IMAN terlebih dahulu, maka bertambahnya pengetahuan akan menambah keimanan seorang anak. jadi yang harus kita lakukan adalah membekali anak dengan "Tauhid" agar tidak merasa asing. Lantas bagaimana cara membuat sesuatu berubah menjadi keyakinan? perlu diingat bahwa bahasa kognitif tidak sama dengan bahasa hati, sehingga kita perlu menggunakan bahasa hati untuk mendidik anak. cara yang dapat dikukan adalah
1. Biasakan kalimat yang tegas, baik perintah maupun larangan yang berkaitan dengan tuntunan ALLAH. contohnya ada pada surah Luqman tentang nasihat Lugqman kepada anaknya.
2. Gunakan kalimat imperatif untuk meyakinkan anak.

Do'a anak terhadap orangtuanya terikat pada kata "Kamaa" yang artinya sebagaimana. berdasarkan kata ini patut dipertanyakan bahwa apa yang telah kita lakukan kepada anak ketika mereka kecil. Kadangkala do'a anak tidak sampai karena kita abai terhadap IMAN anak.

Orientasi anak terhadap Iman dan Islam perlu dibangun. Tidak semua remaja mengalami krisis identitas. Remaja Indonesia mungkin mengalami, namun remaja di Arab Saudi tidak mengalami krisis identitas karena orientasi hidupnya telah terbentuk sejak dini. mari kita bangun MINDSET anak. apa yang kita harapkan untuk hidupnya kelak.




2. Kajian Tarawih Masjid Kampus UGM
Ustadz : Mahfud MD
tanggal : 29/06/2014

isi kajian :

Taqwa membawa kita ke jalan keselamatan. Allah berfirman,"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu dengan sebenar-benar taqwa"

Orang Islam ketika mati ada 2 hal,
1. Janganlah engkau mati, kecuali dalam keadaan Islam, dan
2. janganlah engkau mati, kecuali dalam keadaan Islam.

Orang muslim yang amal-amalnya baik mati dalam keadaan nyaman karena Allah memperlihatkan amal kita sebelum kita mati.
Mari berbuat amal kebajikan dengan ikhlas dan tingkatkan taqwa.


3. Kajian bersama Syeikh Mahmud Shiyam dari Palestina 1
tanggal : 5/7/2014

isi kajian :

Sungguh beruntung kita di sini, di Indonesia tanpa tekanan, dapat beribadah dengan tenang. Di Palestina, Masjidil Aqso, yahudi memutus listrik dan melarang umat muslim beribadah. Perlu kita ingat, baitul Maqdis (masjidil Aqso) adalah kiblat pertama umat Islam. Kini, umat yahudi mengahncurkan penduduk. Jika umat Islam diam saja, kita tidak akan tahu apa yang terjadi nanti. Baitul Maqdis akan dijadikan tempat suci yahudi. Semua umat Muslim memiliki tanggungjawab menyelamatkan bumi Palestina. Apa yang dapat kita lakukan jika tidak dapat menjangkau bumi Palestina? kirimkanlah pada penduduknya zaitun untuk menyalakan lampu-lampu di Palestina. arti minyak zaitun saat ini adalah shodaqoh, sumbangan untuk rakyat Palestina yang pahalanya sama dengan sholat di Masjidil Aqsa. Situasi di sana lebih genting dari yang kita bayangkan.




4. Kajian bersama Syeikh Mahmud Shiyam dari Palestina 2 (ujian akhir Rumah TahfidzQu)
tanggal : 5/7/2014

isi kajian :

- Al-Qur'an yang mulia adalah senjata umat Islam.
- Al-Qur'an adalah bahan bakar pertempuran -Jihad fi sabilillah.
- Al-Qur'an telah berfirman pada kaum mujahidin, "Berjihadlah kalian, maka Allah yang akan menolong kalian."
-Al-Qur'an adalah kekuatan di samping masjid.


5. Kajian Buka Bersama Masjid Nurul Ashri
ustadz : M. Jazir
tanggal : 8/7/2014

isi kajian :

Negarawan berbeda dengan politikus. Negarawan memiliki pemikiran jangka panjang, sedangkan politikus memiliki pemikiran jangka pendek. negarawan membawa misi menerapkan ajaran Allah secara keseluruhan untuk seluruh negara. hal ini memerlukan kesabaran. Mengapa kita harus membawa misi menerapkan ajaran Allah? Firman Allah dalam surah Al-Anfal 65-66 menyatakan bahwa kita wajib menyeru kepada kebaikan.