Jika ditanya
komponen fisik rumah.. mmm.. sebenarnya sesuai life plan saya dari tahun ke
tahun, ada beberapa tipe rumah yang saya inginkan. Ngayal mode on juga siih
ini. Ndak papa.. setidaknya saya pernah ngayal. Daripada ngayal aja ndak
pernah.. kasihan banget hehe.. becanda.
Jadi, untuk saat
ini, karena status saya sebagai mahasiswa dan masih single (yaah.. palingan
kalau tahun ini ada yang ngelamar saya juga ndak butuh banyak-banyak ruangan
lah yaa J
.) ini sepertinya tipe yang cocok.
Dari segi
design, design minimalis sederhana nampaknya cocok. Paling tidak terdiri atas
dua kamar tidur. Satu untuk saya pribadi dan satu untuk kamar tamu yang ready to be slept. Atau kalau tidak,
bisa juga menyekat satu ruangan (ruang tamu misalnya) dengan papan atau kain
(kalau terlalu mahal untuk pakai papan). Nah, kalau memang beneran kamarnya cuma
satu dan ruangan sempit, kita bisa menyulap ruang tamu jadi tempat tidur
dadakan. Misalnya pakai kasur lipat, karpet, selimut yang ditumpuk-tumpuk, atau
kalau ada simpanan sleeping bag
mungkin lebih baik. Jadi, kalau ada tamu yang menginap bisa nyaman juga
tidurnya.
Hmm.. sebenarnya
saya tidak terlalu suka ruang tamu bersofa yaa.. karena menurut saya (untuk
saat ini, besok mungkin tidak) agak lebih susah membersihkannya. Mesti membersihkan
kolong, menggeser-geser. Jadi saya lebih suka ruang tamu dengan model lesehan
yang dilengkapi dengan karpet, bantal duduk, dan meja lipat yang mudah
dipindahkan untuk menempatkan suguhan seperti air minum dan cemilan. Yaa saya
pikir, model seprti ini cukup untuk menampung lebih banyak orang dibanding
menggunakan sofa atau kursi. Barangkali nanti teman-teman saya mau berkumpul
buat rapat, ngerujak, atau buat halaqoh eeaa. Meski lesehan, saya juga harus
tetap menyediakan kursi atau satu sofa unik yang mudah disimpan dan
dipindahkan. Buat jaga-jaga kalau nanti tamu saya adalah orang tua yang tidak
nyaman duduk di lantai.
Oiya sediakan
rak buku yang unik di ruang tamu. Kalau bisa bukunya yang banyak deh.. nanti,
di rak paling bawah, buku-buku bergambar dan cerita anak. Kemudian di rak yang
lebih tinggi ada buku-buku yang rada mikir buat dibaca orang dewasa. Ruang tamunya
harus didesign yang indah dan nyaman. Ada ornamen bunga-bunga (tempelan aja, ga
perlu pakai vas, nanti pecah klo ada anak lari-larian). Lalu ada juga papan
atau tembok yang sengaja dikotakin untuk papan coret-coret. Kok kesannya banyak
ditujukan buat anak-anak ya? Ini bukan karena saya sudah banyak anak (remember
rumah ini didesign untuk saya yang masih single), tapi saya senang dengan
anak-anak. Saya senang bermain dengan mereka. Berasaa.. jadi anak-anak kembali
hehe. Banyaklah pelajaran yang bisa kita ambil dari anak-anak. Nanti saya
ceritakan di tulisan yang lain. Di samping itu, saya bungsu dari sepuluh
bersaudara. Kakak-kakak saya sudah pada menikah dan punya anak. Jadi yaa..
nanti kalau mereka mampir ke rumah, biar anak-anaknya kerasan gitu. Oiya,
jangan lupa siapkan permainan puzzle, lego, plastisin, kertas lipat dan boneka
yang tersimpan dalam kotak khusus.
Selesai dengan
ruang tamu, beralih ke kamar tidur. Kamar tidur tidak terlalu urgent lah yaa..
yang penting rapi, ada lemari pakaian dan cukup sinar matahari.
Langsung saja ke
dapur dan ruang makan (sebenarnya di mana pun juga bisa dijadikan tempat
makan). Dapur dalam bayangan saya model pantry. Jadi lebih minimalis. Dengan kompor
dan wastafel tempat cuci piring, rak piring yang kecil, dan lemari gantung
tempat menaruh tempat makan lain dan bumbu-bumbu yang tidak mudah basi seperti
gula, garam, kopi, teh, susu bubuk, margarin dan sebagainya. Untuk bumbu rempah
ditempatkan di rak terbuka yang terkena angin jadi tidak mudah busuk. Untuk buah-buahan
dan sayuran, saya harap saya juga punya kulkas untuk menyimpan.
Rasanya kurang
banget yaa.. kalau tidak ada kamar mandi. Mau mandi di mana? Numpang tetangga? Yaa
enggak lah yauw. Kamar mandi yang standar aja, dari segi luas dan komponen. Karena
kita mau menghemat air, model kamar mandi pakai shower namun tetap disediakan
keran air dan ember yang mudah dibersihkan
dan dipindahkan. Design kloset ergonomis alias kloset jongkok untuk lebih
afdholnya membersihkan diri dari najis dan menjaga rasa malu dari malaikat dan
dari setan-setan yang mengintip. Cermin tidak di kamar mandi. Tapi di luar, di
dekat pintu. Jadi habis mandi, keluar kamar mandi, baca doa, trus bercermin
deeh..
Lalu teras atau
halaman. Saya ingin ada pohon yang menaungi jadi tidak panas. Lebih asyik lagi
kalau ada dahan besar yang bisa dijadian sandaran untuk ayunan. Tanah yang
dipenuhi rumput, serta beberapa pot bunga yang mekar. Lalu di paling depan
tertera tulisan, “RUMAH BACA MAWAR”. Mengapa mawar? Mawar itu akronim dari Mawaddah
WARohmah hehe.. tidak-tidak. Hanya bercanda. sebenarnya suka saja dengan bunga
mawar. Tidak lebih.
Yak, sekian
sedikit impian saya tentang design rumah ketika single. Semoga Alloh mengijabah
tulisan saya... aaamiin.. Ya Alloh...
See you next
write.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar