Senin, 04 Januari 2016

Home sweet home-Rumah Impian-part 2- komponen fisik rumah untuk jomblo

Jika ditanya komponen fisik rumah.. mmm.. sebenarnya sesuai life plan saya dari tahun ke tahun, ada beberapa tipe rumah yang saya inginkan. Ngayal mode on juga siih ini. Ndak papa.. setidaknya saya pernah ngayal. Daripada ngayal aja ndak pernah.. kasihan banget hehe.. becanda.
Jadi, untuk saat ini, karena status saya sebagai mahasiswa dan masih single (yaah.. palingan kalau tahun ini ada yang ngelamar saya juga ndak butuh banyak-banyak ruangan lah yaa J .) ini sepertinya tipe yang cocok.
Dari segi design, design minimalis sederhana nampaknya cocok. Paling tidak terdiri atas dua kamar tidur. Satu untuk saya pribadi dan satu untuk kamar tamu yang ready to be slept. Atau kalau tidak, bisa juga menyekat satu ruangan (ruang tamu misalnya) dengan papan atau kain (kalau terlalu mahal untuk pakai papan). Nah, kalau memang beneran kamarnya cuma satu dan ruangan sempit, kita bisa menyulap ruang tamu jadi tempat tidur dadakan. Misalnya pakai kasur lipat, karpet, selimut yang ditumpuk-tumpuk, atau kalau ada simpanan sleeping bag mungkin lebih baik. Jadi, kalau ada tamu yang menginap bisa nyaman juga tidurnya.
Hmm.. sebenarnya saya tidak terlalu suka ruang tamu bersofa yaa.. karena menurut saya (untuk saat ini, besok mungkin tidak) agak lebih susah membersihkannya. Mesti membersihkan kolong, menggeser-geser. Jadi saya lebih suka ruang tamu dengan model lesehan yang dilengkapi dengan karpet, bantal duduk, dan meja lipat yang mudah dipindahkan untuk menempatkan suguhan seperti air minum dan cemilan. Yaa saya pikir, model seprti ini cukup untuk menampung lebih banyak orang dibanding menggunakan sofa atau kursi. Barangkali nanti teman-teman saya mau berkumpul buat rapat, ngerujak, atau buat halaqoh eeaa. Meski lesehan, saya juga harus tetap menyediakan kursi atau satu sofa unik yang mudah disimpan dan dipindahkan. Buat jaga-jaga kalau nanti tamu saya adalah orang tua yang tidak nyaman duduk di lantai.
Oiya sediakan rak buku yang unik di ruang tamu. Kalau bisa bukunya yang banyak deh.. nanti, di rak paling bawah, buku-buku bergambar dan cerita anak. Kemudian di rak yang lebih tinggi ada buku-buku yang rada mikir buat dibaca orang dewasa. Ruang tamunya harus didesign yang indah dan nyaman. Ada ornamen bunga-bunga (tempelan aja, ga perlu pakai vas, nanti pecah klo ada anak lari-larian). Lalu ada juga papan atau tembok yang sengaja dikotakin untuk papan coret-coret. Kok kesannya banyak ditujukan buat anak-anak ya? Ini bukan karena saya sudah banyak anak (remember rumah ini didesign untuk saya yang masih single), tapi saya senang dengan anak-anak. Saya senang bermain dengan mereka. Berasaa.. jadi anak-anak kembali hehe. Banyaklah pelajaran yang bisa kita ambil dari anak-anak. Nanti saya ceritakan di tulisan yang lain. Di samping itu, saya bungsu dari sepuluh bersaudara. Kakak-kakak saya sudah pada menikah dan punya anak. Jadi yaa.. nanti kalau mereka mampir ke rumah, biar anak-anaknya kerasan gitu. Oiya, jangan lupa siapkan permainan puzzle, lego, plastisin, kertas lipat dan boneka yang tersimpan dalam kotak khusus.
Selesai dengan ruang tamu, beralih ke kamar tidur. Kamar tidur tidak terlalu urgent lah yaa.. yang penting rapi, ada lemari pakaian dan cukup sinar matahari.
Langsung saja ke dapur dan ruang makan (sebenarnya di mana pun juga bisa dijadikan tempat makan). Dapur dalam bayangan saya model pantry. Jadi lebih minimalis. Dengan kompor dan wastafel tempat cuci piring, rak piring yang kecil, dan lemari gantung tempat menaruh tempat makan lain dan bumbu-bumbu yang tidak mudah basi seperti gula, garam, kopi, teh, susu bubuk, margarin dan sebagainya. Untuk bumbu rempah ditempatkan di rak terbuka yang terkena angin jadi tidak mudah busuk. Untuk buah-buahan dan sayuran, saya harap saya juga punya kulkas untuk menyimpan.
Rasanya kurang banget yaa.. kalau tidak ada kamar mandi. Mau mandi di mana? Numpang tetangga? Yaa enggak lah yauw. Kamar mandi yang standar aja, dari segi luas dan komponen. Karena kita mau menghemat air, model kamar mandi pakai shower namun tetap disediakan keran air dan ember  yang mudah dibersihkan dan dipindahkan. Design kloset ergonomis alias kloset jongkok untuk lebih afdholnya membersihkan diri dari najis dan menjaga rasa malu dari malaikat dan dari setan-setan yang mengintip. Cermin tidak di kamar mandi. Tapi di luar, di dekat pintu. Jadi habis mandi, keluar kamar mandi, baca doa, trus bercermin deeh..
Lalu teras atau halaman. Saya ingin ada pohon yang menaungi jadi tidak panas. Lebih asyik lagi kalau ada dahan besar yang bisa dijadian sandaran untuk ayunan. Tanah yang dipenuhi rumput, serta beberapa pot bunga yang mekar. Lalu di paling depan tertera tulisan, “RUMAH BACA MAWAR”. Mengapa mawar? Mawar itu akronim dari Mawaddah WARohmah hehe.. tidak-tidak. Hanya bercanda. sebenarnya suka saja dengan bunga mawar. Tidak lebih.
Yak, sekian sedikit impian saya tentang design rumah ketika single. Semoga Alloh mengijabah tulisan saya... aaamiin.. Ya Alloh...

See you next write.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar